Pakar Komunikasi Effendi Gazali mengatakan " Harmoko Lebih Baik Diam" , Pasca Pendeklarasian Partai Kerakyatan Nasional seperti dilansir Tempo Interaktif.
Berikut petikannya secara utuh.


Minggu, 20 Apr 2008 11:58 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat komunikasi politik Effendy Gazali menilai mantan Menteri Penerangan di era orde baru Harmoko yang mendirikan Partai Kerakyatan Nasional (PKN) hanya mencari penyakit. "Harmoko lebih baik diam dan menyadari kesalahannya di masa lalu," katanya ketika dihubungi Tempo, Minggu (20/4).

Menurut Effendy, dengan kemunculan Harmoko kembali ke pentas politik, justru dapat memancing orang untuk melihat kembali kesalahannya di masa lalu. "Kalau ada yang mau menggugat dia (Harmoko), maka akan lebih mudah karena sudah banyak bukti kesalahannya," sambungnya.

Menanggapi klaim PKN sebagai partai kaum muda itu, Effendy berpendapat bahwa hal itu tidak akan menarik simpati masyarakat. "Kaum muda tidak perlu diusung kaum tua, apalagi Harmoko," Lanjutnya.

Effendy juga menganggap upaya PKN yang menggaet Djamal Mirdad dan Ayu Azhari tidak akan berpengaruh. "Kedua artis itu bukan figur yang selama ini aktif di politik," ungkapnya

0 comments: