Rame rame ikut nyalon gubernur, Khofifah Pamit ke Pimpinan NU , seperti dilansir Tribun timur berikut :

Minggu, 20-04-2008 14:33:07

Surabaya, Tribun - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengaku sudah pamit dan minta restu kepada Rois Aam Syuriah PBNU KH Sahal Mahfudh dan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim pada 23 Juli mendatang.
"Saya sudah pamit, minta izin, dan mohon restu kepada romo kiai Sahal Mahfudh dan pak Hasyim Muzadi, tapi saya nggak ingin menyatakan hasilnya, karena institusi di luar partai memang harus dijaga netralitasnya," katanya usai menghadiri `Khadijah Bersholawat` di SMA Khadijah, Surabaya, Minggu (20/4), seperti dilansir Antara.

Usai mendampingi Rois Syuriah PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang menjadi pembicara dalam "Khadijah Bersholawat" itu, Khofifah yang juga Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPS-NU) "Khadijah" Surabaya itu mengatakan dirinya tidak ingin menyeret institusi NU dalam ranah politik.

"Institusi NU harus dijaga, karena itu saya tidak mau menyeret romo kiai Sahal dan pak Hasyim dalam kancah Pilgub Jatim, karena simbol-simbol NU memang ada pada beliau berdua, meski mereka tidak memakai baju berlambang NU. Saya harus menjaga mereka, karena itu saya tidak mengundang mereka dalam deklarasi pada 22 April," katanya.

Menurut politisi PKB yang didorong PPP menjadi Cagub Jatim itu, dirinya juga sudah siap non-aktif saat deklarasi di Surabaya pada 22 April mendatang, bahkan dirinya juga sudah mengadakan rapim (rapat pimpinan) Muslimat NU untuk menunjuk Plt (pelaksana tugas) Ketua Umum PP Muslimat NU selama dirinya non-aktif.

"Plt yang sudah ditunjuk adalah Bu Hj Machsusoh Tosari Widjaja, karena dia kebetulan menjadi ketua periodik dalam enam bulan ini. Di Muslimat NU itu ada ketua periodik yang menjalankan tugas ketua harian secara bergiliran, tapi saya beliau tidak bisa datang ke Surabaya pada 22 April untuk saya perkenalkan, karena beliau masih di AS," katanya.

Selain itu, katanya, dirinya juga sudah mengimbau semua kader Muslimat NU dan jajarannya untuk tidak membawa simbol-simbol NU dalam deklarasi pencalonan dirinya pada 22 April itu, karena NU memang harus netral.

"Yang jelas, sejumlah ketua umum parpol sudah menyatakan siap hadir dalam deklarasi itu, baik pimpinan di tingkat DPP, DPW, maupun DPD, bahkan kalau selama ini saya dikabarkan didukung 12 parpol, maka deklarasi akan dihadiri 13 parpol pendukung. Mereka sudah konfirmasi, termasuk beberapa tokoh nasionalis, ulama, LSM, asosiasi profesi, dan banyak lagi," katanya.

Secara terpisah, Rois Syuriah PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang menjadi pembicara dalam "Khadijah Bersholawat" itu menilai lembaga pendidikan itu merupakan lembaga yang lebih mulia dibanding politik bagi warga NU.

"Termasuk mbak Khofifah," kata Gus Mus yang juga budayawan itu sembari tersenyum ke arah Khofifah yang duduk di barisan depan dalam acara `Khadijah Bersholawat` itu.

Namun, salah seorang deklarator PKB itu menyampaikan apreatif atas banyaknya kader NU yang maju dalam Pilgub Jatim mendatang, karena hal itu menunjukkan bahwa kader-kader NU itu banyak yang berkualitas.

Hingga kini, kader NU yang menyemarakkan Pilgub Jatim adalah Khofifah (Ketua Umum PP Muslimat NU yang didukung PPP dan 12 parpol non-parlemen sebagai Cagub), dan H Saifullah Yusuf (Ketua Umum PP GP Ansor yang didukung PAN-PD sebagai Cawagub).

Nama lain, DR KH Ali Maschan Moesa MSi (Ketua PWNU Jatim yang dinyatakan berhalangan tetap dan didukung Golkar sebagai Cawagub), DR H Achmady (Bupati Mojokerto yang didukung PKB sebagai Cagub), dan Ir H Ridwan Hisjam (Ketua Umum Kosgoro Jatim yang didukung PDIP sebagai Cawagub dan mengaku `NU kultural` itu).(*)

0 comments: