Sunday 20 April 2008

Kalah 4 Pilgub, Kalla Tetap Yakin'

Inilah pernyataan Bapak Yusuf Kalla pasca kekalahan pencalonan Pilkada di empat Propinsi seperti dilansir Tribun Timur.


Raih 30 % di Pemilu 2009

Jakarta, Tribun - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla menggangapi dingin prestasi partainya dalam empat pemilihan gubernur di Tanah Air enam bulan terakhir, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan terakhir di Sumatera Selatan.
Justru dia tetap optimistis Partai Golkar bisa meraih suara 30 persen di pemilu legislatif 2009 mendatang. Dia mengklaim dari 21 petarungan pilgub, Golkar berhasil merebut tujuh kursi kepemimpinan provinsi.
"Pertama begini selama tiga tahun terakhir ini ada 340 pilkada kabupaten dan propinsi. Dari 340 itu, ada sekitar 320-an pilkada tingkat kabupaten dan 21 pilkada tingkat propinsi. Dari pilkada propinsi itu, tujuh diantaranya dimenangkan oleh calon yang didukung oleh Golkar baik sendiri juga dengan koalisi," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Kalla, Partai Golkar juga berhasil menyabet 41 persen kursi kepemimpinan kepala daerah tingkat kabupeten. Itu artinya, Partai Golkar meraih sekitar 120 kursi kepemimpinan kepala daerah tingkat kabupaten.
Kalla menambahkan, dalam pemilihan yang secara langsung ini, telah terjadi perubahan mendasar dalam aktivitas pemilihan masyarakat. Dan uniknya, pola di daerah berbeda-beda.
"Katakanlah di Jawa Barat dan Sumatera Utara itu sama sekali tidak ada persamaan. Orang mengatakan yang menang adalah sosok baru yang membawa perubahan. Mungkin ini cocok untuk Jawa Barat. Tapi di Sumatera Utara, justru Syamsul itu adalah bupati. Artinya ini berasal yang lama," jelasnya.
Kalla juga tetap optimistis perolehan suaran Partai Golkar dalam Pemilu 2009 mencapai 30 persen meski saat ini dalam pemilihan kepala daerah kerap keok dengan calon- calon yang diusulkan partai lain. "Kita masih optimis. Karena kalau dihitung rata-rata suara Golkar di Indonesia umumnya sekitar 30 persen," kata Jusuf Kalla dalam keterangan persnya di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jum'at (18/4) siang.
Menurut Kalla, kekalahan calon-calon Partai Golkar dalam pilkada, terutama pemilihan gubernur tidak lantas memelorotkan perolehan suara di kancah nasional. "Cara perhitungan pilkada berbeda dengan cara pemilu. Kalau pemilu tidak ada suara hilang, jangan lupa ya. Dan kalau pilkada banyak suara hilang. Jadi ini bukan aple to aple antara pilkada dengan pemilu," paparnya.

Mattalatta Tolak Wacana Munaslub
SOAL Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) untuk mengganti kepemimpinan Kalla di tubuh partai berlambang pohon beringan ini, Kalla dengan santai memberikan jawaban sekenanya. "Kalau soal munaslub tidak ada yang minta. Itu isu-isu yang berkembang saja, karena ini tentu tidak semudah itu. Kalau setiap ada masalah di partai langsung munaslub maka 60 persen pengurus Golkar diganti," katanya.
Andi Mattalatta, Ketua DPP Partai Golkar yang juga Menteri Hukum dan HAM mengeskan menolak wacana munaslub. Kekalahan beruntun ini justru lebih kecil kualitasnya dengan kekalahan Partai Golkar dalam
Pemilihan Presiden pada 2004 lalu. "Jadi kalah dan menang itu dialami semua partai. Dan Golkar tidak hanya kali ini. Sewaktu zamannya Akbar (Tandjung), calon presidennya itu kalah.Toh, tidak ada Munaslub," jawab Andi Mattallatta kepada Persda Network tentang desakan Munaslub Partai Golkar yang diusung Kaukus Muda Golkar, menyusul kekalahan beruntun Pillgub di wilayah Indonesia..

0 comments: